A. Hakikat IPA
Ilmu
alam (bahasa Inggris: natural science; atau ilmu pengetahuan alam) adalah istilah
yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya adalah
benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dimana pun. Sains (science) diambil dari
kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan.Sund dan
Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses.Dalam kamus Fowler (1951), natural science
didefinisikan sebagai:“systematic
and formulated knowledge dealing with material phenomena and based mainly on
observation and induction” (yang diartikan bahwa ilmu pengetahuan alam didefinisikan sebagai:
pengetahuan yang sistematis dan disusun dengan menghubungkan gejala-gejala alam
yang bersifat kebendaan dan didasarkan pada hasil pengamatan dan induksi).
Sains merupakan produk dan proses
yang tidak dapat dipisahkan. "Real Science is both product and process,
inseparably Joint" (Agus. S. 2003: 11)Sains sebagai proses merupakan
langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam
rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah
merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan
data, menganalisis dan akhimya menyimpulkan. Di sekolah, ilmu alam dipelajari
secara umum di mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (biasa disingkat IPA).Tingkat kepastian ilmu alam relatif
tinggi mengingat obyeknya yang kongkrit, karena hal ini ilmu alam lazim juga
disebut ilmu pasti. Pertanyaan klasik yang muncul
apabila kita akan membahas mengenai sains, adalah apakah sains itu? Sains
sebagai ilmu pengetahuan alam yang meliputi:
fisika, kimia, dan biologi.
B.
Karakteristik IPA
IPA disiplin ilmu memiliki ciri-ciri sebagaimana disiplin ilmu lainnya.
Setiap disiplin ilmu selain mempunyai ciri umum, juga mempunyai ciri khusus/karakteristik.
Ciri-ciri khusus tersebut dipaparkan berikut ini:
a.
IPA mempunyai nilai
ilmiah artinya kebenaran dalam IPA
dapat dibuktikan lagi oleh semua orang dengan menggunakan metode ilmiah dan
prosedur seperti yang dilakukan terdahulu oleh penemunya.
- IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.
c.
IPA
merupakan pengetahuan teoritis.
Teori IPA diperoleh atau
disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi,
eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan
demikian seterusnya kait mengkait antara cara yangsatu dengan cara yang lain
d.
IPA merupakan suatu rangkaian konsep yang saling berkaitan.
Dengan bagan-bagan konsep
yang telah berkembang sebagai suatu hasil eksperimen dan observasi, yang
bermanfaat untuk eksperimentasi dan observasi lebih lanjut (Depdiknas, 2006).
e. IPA
meliputi empat unsur, yaitu produk, proses, aplikasi dan sikap
- Produk dapat berupa fakta (konsep), prinsip, teori,
dan hukum.
Konsep yang berarti ide atau gagasan yang di simpulkan dengan
fakta-fakta yang ada. Prinsip yaitu generalisasi dari suatu konsep yang saling
berkaitan.Teori adalah generalisasi dari suatu konsep yang saling berkaitan,
dan hukum yaitu pemikiran umum yang sudah terbukti kebenerannya melalui
percobaan ilmiah.
- Proses merupakan prosedur
pemecahan masalah melalui metode ilmiah
- Aplikasi merupakan penerapan
metode atau kerja ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari.
- Sikap merupakan rasa ingin tahu tentang obyek, fenomena alam, makhluk
hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat
dipecahkan melalui prosedur yang benar.
Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,
sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa
fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan
suatu proses penemuan.
Langkah-langkah Metode
Ilmiah:
1) Perumusan masalah
2) Penyusunan hipotesis
3) Pengujian hipotesis dengan
eksperimentasi
4) Penarikan kesimpulan
C.
Karakteristik Belajar IPA
Pendidikan
IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam
menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan
pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan
untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
IPA
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui
pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu di
lakukan secara bijaksana untuk menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan.
Pembelajaran IPA sebaiknya di lakukan dengan cara Inkuiri (scientific inquiry)
untuk menumbuhkan kemampuan berfikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta
mengkomunikasikan sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu
pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung
melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Proses belajar IPA melibatkan hampir semua alat indera seluruh proses berfikir
dan berbagai macam gerakan otot. Belajar IPA di lakukan dengan berbagai macam
cara (teknik) = observasi, eksprolasi, eksperimentasi. Belajar IPA memerlukan
berbagai macam alat terutama untuk membantu alat pengamatan, hal ini di lakukan
karena kemampuan alat indera manusia itu sangat terbatas. Selain itu, ada hal
hal tertentu bila data yang kita peroleh hanya berdasarkan pengamatan dengan
indera akan memberikan hasil yang kurang objektif, sementara itu IPA
mengutamakan obyektifitas. Contoh : mengukur kelas dengan menggunakan meteran.
Belajar IPA merupakan proses aktif
Sumber :Https://www.google.com/Hakikat IPA.